Gunung Puntang
Wana wisata Gunung Puntang dengan luas 54,84 ha terletak di RPH Logawa, BKPH Banjaran, KPH Bandung Selatan, yang menurut administratif pemerintahan termasuk Desa Cimaung, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung. Wana wisata ini dapat digunakan sebagai wisata harian dan juga bermalam.
Wana wisata ini terletak pada ketinggian 1300 m dpl, konfigurasi lapangan pada umumnya bergelombang. Suhu udara 18 – 23 0 C. curah hujan 2000 – 2500 mm/tahun.
Potensi Wilayah
Wana wisata inni berupa pemandangan hutan alam dan hutan tanaman pinus,kegiatan wisata yang dapat dilakukan yaitu lintas alam, berkemah, dan mendaki gunung.Tumbuhan yang terdapat di Wana wisata ini yaitu berupa : rumput jampang, alang-alang, kaso, kingkilaban, pakis, saliara, kirinyuh, kaliandra, puspa, saninten, jamuju, kihujan, flamboyan, bungur, sengon laut, kidamar.
Satwa yang terdapat di wana wisata ini yaitu berupa : sanca, sanca hijau, ular cibuk, ulai cai, ular lingas, ular belang, elang, ketilang, tekukur, manintin, surili, menjangan, sero, macan tutul, serigala, dan babi hutan.
WW Gunung Puntang yang lokasinya di daerah Cimaung Banjaran Kab. Bandung, ternyata banyak menyimpan aset sejarah. Karena lokasi ini dahulunya sebuah kompleks perkantoran dan perumahan dinas yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas lengkap yang di kenal dengan nama Stasion Radio Malabar Gunung Puntang lengkap dengan pembangkit listriknya. Di bangun oleh pemerintahan Hindia Belanda pada tahu 1919.
Stasion Malabar Gunung Puntang, saat itu merupakan Stasion Radio terbesar pertama di Asia. Tahun 1923 dipimpin oleh Dr. Ir. CJ Debroot.
Menurut sejarah, di lokasi ini dahulunya kompleks rumah dinas yang dilengkapi lapangan tenis, kolam renang, pertokoan dan bioskop. Adapun para pejabat yang menempati rumah dinas saat itu, diantaranya Mr. Han Moo Key, Mr. Nelan, Mr. Vallaken, Mr, Bickman, Mr. Hodskey, Ir. Ong Keh Kong dan t6iga orang putra bangsa yaitu Djukanda, Sudjono dan Sopandi,
Semula obyek wisata Gununng Puntang memiliki luas 51 ha pada saat ditemukannya lokasi oleh Sdr. Utay Muchtar (tokoh sesepuh), ia sedang membersihkan ilalang dan secara tidak terduga ia menemukan tanah yang beraspal yang menuju ke atas Gununng. Jalan beraspal tersebut ia telusuri dan ternyata ujung jalan itu bekas kompleks. Karena saat ditemukan keadaannya sudah hancur. Bangunannya hanya tinggal puing-puingnya saja. Setelah ditemukan, selanjutnya oleh Utay Muchtar dilaporkan kepada pihak Perhuutani dan ternyata diketahui lokasi itu pernah terlupakan selama 44 tahun.
Baru akhir tahun 1987 pihak Perhutani mulai menangani lokasi itu untuk dijadikan obyek wisata yang dianggap benar-benar menyimpan asset sejarah bangsa.
Fasilitas
Fasilitas yang terdapat di areal bumi perkemahan ini antara lain bangunan pusat informasi, pondok wisata/tradisional, bangunan palalangan untuk pertemuan, areal berkemah khusus untuk para eksekutif, MCK, mushola dan lain sebagainya.
Aksebilitas
Keadaan jalan di wana wisata tersebut dalam keadaan baik, sehingga dapat dicapai dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Ditempuh dari Bandung berjarak 32km.
Gunung Puntang
mas minta kontak pegawai di wana wisata nya, saya ada perlu untuk pendakian gunung puntang-malabar
Boleh minta kontak petugasnya? Saya mau minta info untuk pendakian ke puncak mega
Saya pernah mengunjungi keluarga besar Bpk. Utay Muchtar dan bernginap di rumah salah satu anaknya.
Banyak cerita mengenai sejarah pertamakali Bapak Utay Muchtar menemukan bukan tidak sengaja, memang saudara bapak utay muchtar menurut keluarga besarnya, mempunyai hubungan dengan pihak belanda sebelumnya.
Dan meceritakan bagaimana warga pribumi dan kolonial belanda sengaja menghancurkan bangunan komplek puntang agar tidak menjadi asset Tentata jepang kala itu sedang menjajah Indonesia.